Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, February 24, 2018

Berani Menentang Kesalahan (Yohanes 2:13-25)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 25 Februari 2018
Tema : “Berani Menentang Kesalahan” (Yohanes 2:13-25)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan Yesus mengasihi semua manusia tetapi menentang semua perbuatan yang salah
- Anak-anak berani menentang perbuatan yang salah yang dilihat/diketahuinya

Pokok Renungan

Dalam banyak cerita yang kita baca atau dengar, Tuhan Yesus digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut dan sopan dan memang benar Tuhan Yesus datang bukan sebagai Tuhan yang menghukum orang-orang berdosa melainkan sebagai Tuhan yang baik, murah hati dan mau berkorban untuk keselamatan semua orang, bahkan orang yang berdosa (Matius 12:18-21 bd. Yesaya 42:1-9). Tetapi dalam beberapa kesempatan sebenarnya kita dapati Tuhan Yesus juga tampil sebagai penentang yang mengkritik dengan tegas kemunafikan, hal yang sama juga terjadi dalam cerita hari ini, kita melihat Tuhan Yesus yang marah bahkan merusak barang-barang jualan para pedagang di Bait Suci (ay. 15).
Dari apa yang kita baca dalam cerita ini, dapat kita membayangkan kedaan Bait Suci yang waktu itu penuh dengan orang-orang yang berjualan, kedaannya pasti sudah seperti di pasar, dimana hiruk-pikuk suara penjual dan pembeli diantara keributan yang timbul dari suara binatang, dan walaupun tidak digambarkan dalam cerita namun bisa dipastikan bahwa ada bau yang timbul dari kotoran binatang yang tentunya juga tercium dalam lingkungan itu.
Walaupun apa yang diperjualbelikan tersebut adalah kebutuhan untuk ibadah, namun seharusnya tidak diperjualbelikan dalam Bait Suci karena bukan tempatnya untuk berjualan, keadaan seperti itu seharusnya tidak dizinkan oleh para pemuka agama / mereka yang mengelola Bait Suci, karena tentu akan sangat menganggu orang-orang yang hendak beribadah maupun yang sedang beribadah. Lalu apa alasan para pemuka agama / pengelola Bait Suci mengizinkannya? Sepertinya para pemuka agama/pengelola Bait Suci memang sengaja memberi ruang untuk berjualan karena mereka turut serta mengambil keuntungan dari kegiatan bisnis tersebut.
Kedaan yang terlihat saat itu mungkin tidak bisa sekedar ditegur dengan kata-kata sehingga Tuhan Yesus langsung bertindak untuk membersihkan Bait Suci dari berbagai kegiatan dan barang-barang yang tidak seharusnnya serta para pedagang yang sedang berjualan itu. Tukar menukar uang dan penjualan binatang kurban yang dilakukan saat itu mungkin bukannya membantu mempermudah sebaliknya mengeruk keuntungan yang sangat besar karena uang dan binatang itu sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang pergi untuk merayakan paskah, sehingga terjadi monopoli dan korupsi yang menguntungkan para pemuka agama yang berkuasa atas Bait Suci waktu itu.
Tindakan Tuhan Yesus sebenarnya tidak secara khusus menyerang/menentang para pedagang melainkan menentang sistem yang korup dalam Bait Suci dan dengan tindakan itu, Tuhan Yesus secara tegas memproklamirkan diri sebagai Mesias, Anak Allah yang berhak bertindak membersihkan Bait Suci dari segala hal yang buruk (ay. 16, 18)
Hal penting yang dapat dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak dari kisah ini adalah bagaimana seharusnya sikap orang Kristen terhadap hal-hal buruk di sekitar kita.
Belajar dari sikap Tuhan Yesus yang lemah lembut dan baik terhadap orang-orang berdosa. Kita juga seharusnya bersikap baik dan lemah lebut terhadap siapa saja. Tetapi di sisi lain, Tuhan Yesus menentang keras perbuatan/perilaku yang salah, bahkan Tuhan Yesus dengan tanganNya sendiri melawan perbuatan yang salah. Hal ini menjadi teladan yang penting bagi setiap pengikut Tuhan, bahwa untuk setiap kedaan yang tidak berkenan kepada Tuhan, yang tidak sejalan dengan firman Tuhan, haruslah ditentang.
Ajarkan anak-anak untuk bersikap lemah lebut dan baik kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang jahat dan tidak perlu membenci atau memusuhi teman-teman yang berbuat kesalahan tetapi mereka harus tetap berani menetang kesalahan. Perbuatan seperti itu munkgin akan mengakibatkan mereka dijauhi oleh teman-teman yang berbuat salah tersebut tetapi jangan takut. Hal yang penting juga adalah kalau memang tidak mampu tidak perlu harus melawan secara fisik terhadap kesalahan yang dibuat oleh orang lain, tetapi anak-anak harus berani melaporkan perbuatan teman yang salah kepada guru atau orang yang lebih dewasa, itu juga merupakan sebuah tindakan berani seperti apa yang Tuhan Yesus contohkan dalam cerita kita hari ini.


Alat Peraga

Gambar Peraga



Aktivitas

Menuliskan Sikap

Teka-teki SIlang

Ayat Hafalan:

1Petrus 3:12
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."



Saturday, February 10, 2018

Godaan dari Si Jahat (Matius 4:1-11)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 11 Februari 2018
Tema : “Godaan dari Si Jahat” (Matius 4:1-11)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa kita akan selalu digoda untuk berbuat jahat dan jauh dari Tuhan
- Anak-anak mau setia belajar Firman Tuhan sebagai kekuatan dalam menghadapi godaan

Pokok Renungan

Kitab Matius menceritakan setelah Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes, Ia dibawa ke padang gurun. Yesus dengan sengaja dibawa oleh Roh untuk dicobai oleh Iblis. Banyak tafsiran menerangkan bahwa disini kemanusiaan Yesus yang dicobai, hanya sebagai manusia Yesus bisa dicobai, karena Tuhan tidak bisa dicobai oleh Iblis (iblis = penghujat). Dalam kesempatan ini juga Yesus menghadapi pencobaan itu secara manusia, tidak ada kekuatan khusus diluar kemampuan manusia yang dipakai untuk melawan pencobaan Iblis.
Secara ringkas kita membaca, Yesus diperhadapkan dengan tiga cobaan/godaan dari Iblis.

  • Yang pertama Iblis berkata: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Sebagai Tuhan (Anak Allah), Yesus bisa melakukannya tetapi karena sebagai Anak Allah juga Ia tidak perlu roti untuk hidup, tapi Yesus menunjukkan bahwa memang manusia perlu makan dan tidak mampu merubah batu menjadi roti tetapi tidak juga perlu melakukannya apalagi sampai meminta bantuan dari Iblis untuk melakukannya. Manusia hidup dari Tuhan, dari makanan jasmani berupa makanan dan minuman sehari-hari diberikan Tuhan juga dari makanan rohani berupa Firman dari Tuhan (bd Ulangan 8:3).
  • Godaan yang kedua Iblis berkata: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (bnd. Mazmur 91:11-12). Disini juga sekali lagi Yesus menunjukkan bahwa sebagai Tuhan Ia bisa melakukannya tetapi sebagai manusia tidak bisa dan tidak perlu melakukan itu, kalaupun Allah menjanjikan perlindungan, tidak berarti kita harus coba-coba apakan janji perlindungan itu benar adanya. Sebagai manusia jangan mencobai Tuhan.
  • Pencobaan yang ketiga Iblis  berkata: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Semua kekayaan, kekuasaan dan kejayaan di bumi akan diberikan jika menyembah Iblis. Tuhan tidak mungkin menyembah Iblis tetapi manusia mungkin saja melakukannya, apalagi kalau janji imbalannya setimpal, yaitu kekayaan dan kejayaan, sepertinya sangat menarik. Tapi Yesus memberikan jawaban yang tepat sebagai manusia, bahwa apapun alasannya tidak perlu dan tidak harus manusia menyembah Iblis, karena hanya Allah yang boleh disembah oleh segenap alam, Dialah pencipta dan penguasa segala sesuatu termasuk semua yang dijanjikan oleh Iblis itu.

Dari pencobaan yang dilakukan Iblis dan dijawab secara manusiawi oleh Yesus ini dengan jelas mengajarkan kepada bahwa sebenarnya sebagai manusia kita bisa melawan setiap godaan dan cobaan yang dilakukan Iblis. Tiga pencobaan itu sebenarnya gambaran dari berbagai macam pencobaan yang selalu dihadapi oleh manusia sepanjang masa.
Pencobaan pertama menggugah keinginan manusia akan makanan, akan apa yang memang dibutuhkannya. Pencobaan seperti itu selalu ada dalam kehidupan manusia sampai saat ini, kebutuhan dan keinginan akan makanan dan kebutuhan pokok lainnya membuat orang menjauh dari Allah (bd. Ulangan 8:3; Keluaran 16).
Pencobaan kedua menggugah keraguan manusia akan kuasa dan keberadaan Allah. Seringkali manusia yang sudah mengenal Allah masih ragu dengan pemeliharaan dari Allah sehingga suka menuntut bahkan mencobai Allah untuk memuaskan keinginannya sendiri. Bahkan seringkali kita tergoda untuk berpikir bahwa segala sesuatu tentang hidupmu akan dipenuhi oleh Allah jadi tidak perlu melakukan apa-apa tinggal minta saja kepada Allah. (bd. Ulangan 6:16; Keluaran 17:1-7). Padahal Allah memberikan kemampuan fisik maupun pikiran untuk manusia melakukan dan memutuskan suatu hal. Tidak perlu menguji kemampuan Allah apakah Ia mampu atau tidak menolong kita, perbuatlah apa yang menjadi bagian dan usaha kita dan biarkan Allah bekerja dengan caraNya menolong kita.
Pencobaan yang ketiga menggugah keinginan manusia untuk berpaling dari Allah dengan janji akan kekuasaan dan kemakmuran duniawi (bd. Ulangan 6:10-15; Kel 23:23-33).
Hal yang dapat dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak adalah sebagai manusia kita harus percaya bahwa kita bisa melawan setiap godaan Iblis yang ingin menjerat dan menjatuhkan kita dan untuk itu hal yang penting yang harus kita miliki adalah firman Tuhan, sebagaimana Tuhan Yesus menunjukkan bahwa setiap godaan Iblis itu dapat dikalahkan dengan pemahaman yang benar akan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan. Untuk itu, hal penting supaya jangan terjerat oleh godaan adalah belajarlah firman Tuhan setiap saat sehingga ketika Iblis menggoda kita dengan berbagai cara kita tahu apa jawaban yang tepat sesuai firman Tuhan.


Ayat Hafalan:

Yakobus 1:14
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Alat peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai

Menulis deskripsi singkat
Tulislah godaan yang menyebabkan anak-anak yang melakukan perbuatan yang buruk pada gambar  ini:

Mengarang cerita bergambar