Blog ini berisi Bahan Ajar / Cerita Sekolah Minggu dalam Bahasa Indonesia, silakan dipakai / dikutip secara bebas dan gratis karena Firman Tuhan bebas untuk diberitakan dan diketahui oleh semua orang

This blog contains materials for Sunday School Sermon. The sermon materials are written in Indonesian, but I hope the activities and images contained can be used by anyone with any language, please feel free to use it

Saturday, October 27, 2018

Berjalan dalam Rencana Tuhan (Kisah Rasul 12:24 – 13:12)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 28 Oktober 2018
Tema: “Berjalan dalam Rencana Tuhan” (Kisah Rasul 12:24 – 13:12)
Tujuan:
- Anak-anak belajar bahwa Tuhan punya rencana bagi setiap orang percaya untuk memberitakan firmanNya
- Anak-anak mau menyelidiki dan memahami rencana Tuhan bagi dirinya


Pokok Renungan

Sepanjang kitab Kisah Para Rasul kita membaca bagaimana Roh Kudus yang adalah Tuhan sendiri bekerja dalam diri orang-orang percaya untuk menyaksikan kabar sukacita keselamatan dalam diri Yesus Kristus, juga Roh Kudus itu memampukan orang-orang percaya melakukan mujizat-mujizat. Demikian juga apa yang kita baca hari ini adalah bagaimana Roh Kudus yang menuntun dan mengutus Barnabas dan Paulus untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang Siprus, suatu tempat yang lebih jauh dari tempat biasa murid-murid memberitakan Firman Tuhan.
Bacaan ini dimulai dengan cerita Barnabas dan Saulus yang baru kembali dari Yerusalem ke Antiokhia, yaitu kota dimana selama ini mereka tinggal dan mengajar. Di Antiokhia ini dimana pertama kalinya orang percaya disebut Kristen (bnd. Kis. 11:10-30).
Dalam suatu kesempatan dimana mereka sedang beribadah kepada Tuhan dan berpuasa (ay. 2), Roh Kudus menyampaikan sebuah tugas khusus untuk mereka berdua. Mereka disuruh ke Siprus untuk menyampaikan kabar baik di sana. Demikianlah setelah mendengar perintah itu mereka segera berangkat.
Di kota Salamis yang merupakan kota pelabuhan yang besar, kedua rasul mulai memberitakan injil dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi, mungkin karena dari tempat inilah mereka mula-mula bisa diterima. Setelah itu merekapun menyusuri pulau itu sampai ke Pafos yang merupakan ibukota propinsi tempat dimana Gubernur Sergius Paulus tinggal.
Target pelayanan Barnabas dan Paulus adalah gubernur Sergius Paulus karena dengan merangkul seorang gubernur akan lebih mudah bagi mereka bisa diterima di tempat itu. Namun hal itu bukanlah hal yang mudah, walaupun gubernur itu seorang yang mungkin terbuka untuk menerima berbagai pengajaran, namun ia sendiri tentunya adalah seorang penganut kepercayaan tertentu disamping itu ada juga para pengajar agama / kepercayaan yang akan terganggu jika ada pengajaran yang baru yang d8iterima oleh sang gubernur.
Tetapi nampak bahwa Roh Kudus telah terlebih dahulu bekerja untuk membuat sang gubernur menerima Barnabas dan Paulus, karena itu iapun memanggil kedua rasul itu  untuk memberitkan firman kepadanya.
Dan karena hal itu, ada yang sangat terganggu, seorang penyihir dan nabi palsu Baryesus yang juga disebut Elimas merasa terganggu akan kehadiran kedua orang itu, sehingga ia berusa untuk menghalanginya. Si penyihir itu pastilah seorang penyembah setan karena jika ia seorang Yahudi yang menyembah Tuhan tentunya ia sangat anti dengan berbagai ilmu sihir karena demikianlah ajaran yang benar berdasarkan Firman Tuhan (bnd. Kel. 22:18, Im. 19:26, Ul. 18: 10-13). Iblis menggunakan si penyihir untuk menghalangi firman Tuhan sampai ke telinga sang gubernur.
Karena hal itu, Roh Kudus bekerja melalui Paulus untuk menghancurkan halangan yang dilakukan oleh iblis tersebut.
Atas kuasa dan penyertaan Roh Kudus, firman Tuhan dapat sampai ke telinga Gubernur Sergius Paulus dan dengan demikian ia menjadi percaya dan memberikan kesempatan yang luas bagi pemberitaan firman Tuhan di pulau Siprus. 
Beberapa hal menarik yang dapat kita renungkan dan ajarkan kepada anak-anak melalui cerita ini adalah yang pertama tentang bagaimana kita memahami rencana Tuhan bagi diri kita. Dalam bacaan ini digambarkan bagaimana orang-orang percaya yang beribadah dan berpuasa kemudian mampu mendengar dan memahami maksud Tuhan yang disampaikan kepada mereka. Ketekunan beribadah membuat mereka mampu memahami maksud Tuhan, demikian juga kita mampu untuk mendengar dan memahami maksud Tuhan dalam hidup kita.
Hal yang kedua adalah tentang peran Roh Kudus dalam pemberitaan firman Tuhan kepada Gubernur Sergius Paulus, yaitu penyertaan Roh Kudus membuat setiap usaha iblis untuk mengahalangi firman Tuhan itu terpatahkan. Kita juga akan dimampukan untuk melakukan rencana Tuhan dalam hidup kita walaupun ada banyak tantangan yang akan menghalangi kita jika kita membiarkan Roh Kudus yang bekerja, bukan sebaliknya dengan kemampuan kita semata.
Untuk itu dapat ditegaskan kepada anak-anak untuk selalu setia beribadah kepada Tuhan sehingga kita dimampukan untuk memahami maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita bagi kemuliaan namaNya, dan biarkan Tuhan bekerja dalam setiap rencananya untuk hidup kita dengan cara selalu meminta tuntunan Roh Kudus dalam setiap hal yang kita lakukan untuk kemuliaan namaNya.


Ayat Hafalan

Ibrani 2:4
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.


Alat Peraga

Gambar Peraga


Aktivitas

Maze

Saturday, September 15, 2018

Mendengar dan Melakukan (Kisah Rasul 8:26-40)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 16 September 2018
Tema: “Mendengar dan Melakukan” (Kisah Rasul 8:26-40)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa firman Tuhan adalah penuntun untuk melakukan hal yang baik
- Anak-anak belajar untuk tidak hanya mendengar tetapi juga melakukan Firman Tuhan

Pokok Renungan

Orang-orang percaya yang pertama mulai berkembang dalam tekanan yang sangat besar. Setelah kematian Stefanus, semakin luas penganiayaan terhadap orang percaya, namun hal itu tidak membuat kekristenan meredup atau hilang sebaliknya orang-orang percaya yang dianiaya dan dikejar-kejar kemudian menyebar ke berbagai daerah di sekitar Yerusalem, ke seluruh daerah Yudea dan Samaria dan ini membuat banyak orang lain di daerah-daerah tersebut menjadi percaya juga. Hal ini dimungkinkan karena pekerjaan Roh Kudus dalam diri para rasul dan orang-orang percaya memampukan mereka untuk dapat tetap memberitakan firman walaupun dalam keadaan yang terjepit, dan Tuhan sendiri turun tangan dengan memerintahkan malaikatNya membantu para rasul.
Dalam bacaan hari ini kita melihat Tuhan sendiri melalui malaikatNya memberi perintah kepada Filipus untuk pergi menemui seorang sida-sida dari Etiopia yang saat itu baru pulang dari Yerusalem, tentunya Tuhan ingin agar kabar baik itu tersebar juga ke daerah yang lebih jauh selain daerah sekitar Yerusalem dan kepada orang lain selain orang Yahudi karena Etiopia berada di tempat yang sangat jauh. Jarak Yerusalem ke Etiopia sekitar 4 ribu kilometer.
Dalam bacaan diceritakan bagaimana Filipus yang begitu mendengar perintah Tuhan segera melakukannya dengan pergi menemui orang Etiopia itu dan atas tuntunan Roh Kudus terjadilah perbincangan antara Filipus dan orang Etiopia itu yang membuat orang itu menjadi percaya dan mau menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat dan memberi diri untuk dibaptis.
Setelah dibaptis, Filipus dengan ajaib dibawa pergi oleh Roh Tuhan dari hadapan orang itu. Mungkin ia sangat kaget, tetapi ia bersukacita karena ia sudah menjadi orang percaya dan menerima keselamatan dari Tuhan Yesus.
Salah satu bagian penting dari cerita ini adalah bagaimana Filipus mendengar dan segera melakukan Firman Tuhan. Hal memberitakan firman kepada orang Etiopia itu mungkin tidak berpengaruh apa-apa bagi Filipus, karena apa yang dilakukannya adalah biasa sebagaimana ia lakukan setiap hari, yaitu memberitakan firman Tuhan ke orang-orang di berbagai tempat. Sebaliknya bagi orang Etiopia itu hal ini sangatlah berarti, jika Filipus tidak melakukan atau masih menunda-nunda untuk melakukan apa yang diperintahkan Tuhan mungkin orang Etiopia ini tidak sempat mendengar tentang Tuhan Yesus dan percaya kepadaNya.
Hal kecil yang dilakukan Filipus, yaitu dengan menemui orang Etiopia ini menjadi sebuah langkah awal penyebaran firman Tuhan yang lebih luas, bahkan ke tempat yang cukup jauh. Sebagai orang yang punya peran dalam istana, sida-sida ini mungkin kemudian akan menjadi pembawa Kabar Baik tentang Tuhan Yesus kepada orang-orang di Etiopia, walaupun tidak dijelaskan dalam cerita ini, tapi tentunya jika Tuhan yang merancangkan hal ini, ada maksud yang penting yang Tuhan ingin dilakukan oleh orang Etiopia ini.
Kepatuhan Filipus untuk segera melakukan perintah Tuhan ini merupakan bagian penting dari penyebaran firman Tuhan bahkan keselamatan bagi umat manusia, sebagaimana yang Tuhan rencanakan. Filipus menjalankan perannya dengan baik sebagai orang percaya yang telah menerima anugerah dari Tuhan.
Dua hal menarik yang dapat kita renungkan dari cerita ini dan diajarkan kepada anak-anak yaitu: yang pertama kita sebagai bagian dari orang percaya yang sudah menerima anugerah Tuhan sebagaimana Filipus dan sudah mengenal firman Tuhan, adalah bagian penting dari rencana Tuhan untuk keselamatan umat manusia. Termasuk anak-anak yang sudah dibaptis dan percaya kepada Tuhan Yesus. Karena itu hal kedua yang perlu kita renungkan adalah seharusnya kita juga patuh dan segera melakukan perintah Tuhan, agar orang lain diselamatkan dan beroleh sukacita sebagaimana kita yang bersukacita karena percaya dan diselamatkan oleh Tuhan.
Jangan menunda apalagi menolak untuk melakukan kebaikan kepada orang lain sebagaimana diajarkan dalam firman Tuhan, setiap kita, orang percaya, adalah bagian penting dari rencana Tuhan untuk kebaikan dunia ini.

Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Cari Kata

Maze

Ayat Hafalan

Yakobus 4:17
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Wednesday, August 29, 2018

Murid-murid Yang Pertama (Lukas 5:1-11)

Gambar Peraga dan Aktivitas untuk materi tentang Murid-murid Yang Pertama (Lukas 5:1-11)

Gambar Peraga




Aktivitas

Mewarnai


Mencari perbedaan


Memasang huruf


Teka-teki silang

Saturday, August 25, 2018

Saling Mendoakan (Kisah Rasul 4:23-37)

Bahan Ajar Sekolah MInggu 26 Agustus 2018
Tema: “Saling Mendoakan” (Kisah Rasul 4:23-37)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan meminta kita untuk saling menolong dan mendoakan
- Anak-anak belajar bahwa dengan selalu dekat kepada Tuhan kita dimampukan melakukan hal-hal yang berkenan kepadaNya


Pokok Renungan

Setelah Petrus dan Yohanes di lepaskan dari pemeriksaan oleh para pemuka agama dan Ahli Taurat, mereka kembali mendapati saudara-saudara seiman, dan menceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Hal ini menimbulkan rasa kuatir karena mungkin saja dikemudian hari Petrus dan Yohanes akan ditangkap dan diadili lagi juga besar kemungkinan setiap orang percaya akan diperlakukan demikian. Karena itu mereka kemudian bersekutu bersama dan memanjatkan doa kepada Tuhan atas segala hal yang menimpa diri mereka dan memohon kekuatan dari Tuhan agar mereka berani memberitakan firmanNya. Tuhan menjawab doa dan permohonan mereka dengan mengaruniakan Roh Kudus untuk memampukan mereka bersaksi.
Penyertaan Roh Kudus dalam diri mereka masing-masing juga kemudian memampukan mereka untuk saling mendukung baik dalam doa-doa mereka maupun dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini diwujudkan dalam cara hidup jemaat yang saling menopang kehidupan dan keadaan satu dengan yang lain dengan apa yang mereka miliki. Semua yang dimiliki oleh masing-masing orang diberikan untuk dapat digunakan bersama-sama sehingga tidak ada yang berkekurangan.
Dalam bacaan diceritakan Yusuf yang oleh para rasul disebut Barnabas bahkan menjual ladang miliknya kemudian menyerahkan uang hasil penjualan itu kepada para rasul untuk dapat dipergunakan bersama sesuai keperluan masing-masing.
Kekuatan yang mempersatukan mereka untuk saling mendoakan dan saling berbagi adalah Roh Kudus yang dikaruniakan kepada mereka yang mengaku percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Di tengah ancaman atas keselamatan jiwa mereka sebagai orang percaya, mereka diperhadapkan pada pilihan untuk menyangkal iman mereka kepada Tuhan Yesus atau dimusuhi bahkan dikejar-kejar untuk ditangkap dan dihukum. Tanpa kekuatan dari Roh Kudus mereka sudah pasti memilih untuk menyelematkan diri mereka dengan cara menyangkal iman dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Kekuatan itu juga yang kemudian membuat semakin banyak orang menjadi percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus.
Keadaan yang dialami oleh jemaat mula-mula mungkin tidak pernah kita dengar atau lihat di saat ini, walaupun kenyataannya di beberapa tempat masih terjadi juga tekanan seperti yang dialami oleh jemaat mula-mula. Namun tekanan dalam bentuk yang lain sebenarnya sedang terjadi dan dialami oleh kita sebagai orang percaya di waktu ini. Ada begitu banyak godaan maupun tekanan yang secara langsung maupun tidak langsung membuat iman dan percaya kita menjadi goyah dan memperhadapkan kita pada pilihan percaya kepada Tuhan dan dianggap bodoh atau sebaliknya menyangkali iman dan percaya kita sehingga dianggap pintar atau cocok dengan kehidupan modern saat ini. Disamping kepercayaan lain yang berusaha membuat kita mempertanyakan kembali iman dan percaya kita kepada Tuhan Yesus.
Satu-satunya yang bisa membuat kita mampu bertahan bahkan mampu menyaksikan tentang Tuhan Yesus adalah kekuatan dari Roh Kudus yang dikaruniakan Tuhan kepada kita dan itu semua dapat bertumbuh dan hidup jika kita berada dalam persekutuan yang benar untuk saling mendukung dan saling mendoakan satu dengan yang lain.
Yang menarik yang perlu kita renungkan dan dapat kita ajarkan kepada anak-anak dari bacaan kita hari ini adalah apakah kita sudah menjadi orang-orang percaya yang membangun persekutuan untuk saling mendoakan dan mendukung dalam berbagai hal? Ajak anak-anak untuk saling mendoakan dan saling menopang satu sama lain dan selalu bersekutu kepada Tuhan karena hanya dengan dekat kepada Tuhan kita akan selalu dituntun oleh Roh Kudus agar mampu saling mendukung dan mendoakan. MInta anak-anak untuk mulai mendoakan teman, saudara dan orang tua mereka.


Ayat Hafalan

Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.


Alat Peraga

Gambar Peraga


Aktivitas

Lembaran doa
Potong dan bagikan lembaran doa kepada masing-masing anak untuk dituliskan beban doanya kemudian tukarkan dengan temannya untuk didoakan


Saturday, August 18, 2018

Roh Kudus Memampukan (Kisah Rasul 4:1-22)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 19 Agustus 2018
Tema: “Roh Kudus Memampukan” (Kisah Rasul 4:1-22)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa Roh Kudus bekerja dalam diri setiap orang percaya
- Anak-anak belajar bahwa karena Roh Kudus kita dimampukan untuk menyaksikan nama Tuhan Yesus 


Pokok Renungan

Bacaan hari ini merupakan kelanjutan kisah minggu lalu tentang Petrus dan Yohanes yang menyembuhkan orang lumpuh dengan kuasa dan nama Tuhan Yesus.
Mendengar tentang mujizat kesembuhan juga khotbah Petrus dan Yohanes tentang Tuhan Yesus, membuat mereka yang memusuhi Tuhan Yesus menjadi marah. Mereka adalah imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki dan mereka datang untuk menangkap Petrus dan Yohanes (ayat 1-3).
Sementara di lain pihak, reaksi orang banyak justru sebaliknya. Mereka bersukacita dan memuji Tuhan karena mereka telah menyaksikan mujizat dan mendengar Petrus berkhotbah membagikan Kabar Baik dalam kuasa Roh Kudus, mereka mendengar bahwa jika mereka bertobat dari dosa-dosa mereka dan percaya kepada Tuhan Yesus maka mereka dapat diselamatkan. Hal ini terlihat dari bertambahnya orang percaya menjadi 5000 orang dari semula 3000 pada peristiwa Pentakosta (Kisah Rasul 2:41).
Walaupun sudah begitu banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tetapi tidak membuat para musuh berubah pikiran, sebaliknya mereka semakin membenci para pengikut Tuhan Yesus. Karena itu merekapun menyidangkan Petrus dan Yohanes karena mengabarkan tentang Tuhan Yesus dan melakukan mujizat dalam nama Tuhan Yesus. Mereka mengancam Petrus dan Yohanes bukan atas sebuah kejahatan tetapi atas kebaikan yang telah mereka lakukan.
Ketaatan dan keteguhan hati Petrus dan Yohanes untuk memberitakan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus menyebabkan mereka dibenci bahkan ditangkap, tetapi Roh Kudus menguatkan mereka untuk menghadapinya sehingga ketika mereka dihadapkan kepada sidang mereka tetap dengan tegas dan yakin menyatakan iman dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Dengan keberanian sendiri Petrus tidak dapat menjawab para pemimpin agama dengan tegas tetapi ia mampu karena ia dipenuhi oleh Roh Kudus. Membaca bagian injil kita tahu bahwa beberapa waktu sebelum peristiwa ini ketika ia sendiri menyaksikan Tuhan Yesus diadili oleh para pemimpin agama yang membenciNya, Petrus adalah orang yang dengan tegas menyangkal Tuhan Yesus ketika ditanyai apakah ia mengenal Tuhan Yesus dan apakah ia muridNya. Jelas, tanpa Roh Kudus, Petrus masih takut seperti saat itu.
Sebagai orang percaya kita juga akan menghadapi kesulitan untuk menaati perintah Tuhan juga menyaksikan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain. Tetapi kita, seperti Petrus, dikarunia Roh Kudus yang hidup di dalam hati kita dan Dia akan memberi kita kekuatan dan keberanian untuk taat bahkan di masa-masa sulit dan dalam tekanan (bd. 1 Petrus 4: 12-16, Markus 13:11, Lukas 12:11-12).
Jawaban Petrus (ayat 8-12) sebenarnya memberikan penjelasan yang cukup kepada para pemimpin agama bahwa apa yang baik yang dilakukannya dengan Yohanes tentu berasal dari apa yang baik juga, nama yang mereka saksikan yaitu Nama Yesus tentunya juga adalah nama yang benar dan berkenan kepada Allah sehingga dengan nama itu orang yang lumpuh dapat disembuhkan.
Dari bacaan kita minggu lalu dan minggu ini, ada hal penting yang perlu kita ingat dan penting untuk diajarkan kepada anak-anak, bahwa adalah wajib bagi kita sebagai orang percaya untuk menyaksikan nama Tuhan Yesus kepada orang lain, ini adalah kabar kesukaan yang seharusnya kita bagikan juga kepada setiap orang agar tahu, percaya dan mendapat keselamatan juga seperti kita yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tetapi kita tidak akan mampu melakukannya jika itu mengandalkan kemapuan kita sendiri, kita hanya akan dimampukan jika kita membiarkan Roh Kudus mendiami hati kita. 
Bagaimana Roh Kudus bisa tinggal dalam hati kita, tentunya jika kita mau selalu dekat kepada Tuhan, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, tidak memikirkan dan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan dan selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan.


Ayat Hafalan

2Petrus 1:21
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai
Teka-teki silang

Saturday, August 11, 2018

Nama Tuhan Yesus (Kisah Rasul 3:1-10)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 12 Agustus 2018
Tema: “Nama Tuhan Yesus” (Kisah Rasul 3:1-10)
Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan Yesus lebih daripada apa pun yang dunia tawarkan.
- Anak-anak belajar bahwa kita harus selalu siap untuk memberi tahu orang lain tentang Tuhan Yesus

Pokok Renungan

Kisah Para Rasul 3 dimulai dengan cerita seorang lumpuh yang sedang duduk di depan gerbang Bait Allah untuk mengemis. Orang itu adalah seorang yang lumpuh sejak lahir, yang mungkin dulunya pernah berharap untuk bisa berjalan, namun semakin lama ia sadar bahwa ia tidak bisa berjalan. Yang bisa dilakukannya hanyalah mengemis, bahkan untuk pergi mengemis pun ia harus diantar oleh orang lain.
Ketika Petrus dan Yohanes yang saat itu pergi sembahyang di Bait Allah melihat orang itu, mereka merasa perlu untuk memberikan sesuatu yang lebih berharga dari emas dan perak kepadanya. Tempat itu tentunya dipenuhi oleh orang dari berbagai kalangan yang juga bermaksud datang sembahyang di Bait Allah. Bagi Petrus dan Yohanes, ini merupakan kesempatan yang baik untuk berbagi dengan orang banyak, menyaksikan tentang Tuhan Yesus, kepada orang lumpuh itu juga kepada orang banyak di situ. 
Hal ini sebenarnya beresiko untuk kedua murid Tuhan Yesus, di tempat itu sangat mungkin ada juga imam-imam dan ahli-ahli Taurat yang sangat membenci Tuhan Yesus, dan tentunya mereka juga akan membenci orang-orang yang berani menyaksikan tentang Tuhan Yesus. Tetapi itu tidak membuat Petrus dan Yohanes menjadi gentar dan mengurungkan niat mereka untuk bersaksi.
Petrus dan Yohanes mendekati orang lumpuh itu dan langsung disambut olehnya dengan meminta uang. Penampilan Petrus dan Yohanes pastilah seperti rakyat biasanya, mereka tidak tampak seperti orang kaya, dan orang lumpuh yang melihat mereka demikian, tidak berharap akan mendapatkan banyak dari mereka.
Petrus menjawab orang itu tentang keberadaan dirinya dan Yohanes yang tidak punya sesuatu yang berharga seperti yang diinginkan oleh pengemis itu, tetapi ia menjanjikan sesuatu yang lebih berharga daripada apa yang diinginkan oleh orang itu, sesuatu yang bahkan tidak terpikirkan oleh orang itu.
Petrus memberikan orang itu kesembuhan, ia bisa berjalan. Apa yang diterimanya mungkin bukan apa yang diharapkannya atau diimpikannya lagi mengingat ia sudah terbiasa dan menerima keadaannya yang lumpuh sebagai bagian dari hidupnya. Tapi Petrus memberikan kepadanya apa yang melampaui mimpinya itu untuk itu Petrus menyatakan kepadanya tentang Tuhan Yesus, yang dalam namaNya ada kuasa untuk menyembuhkan. Hal itu langsung dialami dan dirasakan oleh orang lumpuh itu sehingga ia tentunya merasa heran dan sangat bersyukur dan ia meresponnya dengan memuji Tuhan yang punya kuasa kesembuhan.
Mujizat yang dilakukan Petrus dalam nama Tuhan Yesus ini adalah suatu permulaan yang penting karena peristiwa ini menunjukkan bagaimana Kuasa Roh Kudus melanjutkan pekerjaan Allah melalui murid-muridNya, gereja dan umatNya. Ini mau menunjukkan bahwa Petrus yang beriman kepada Tuhan Yesus, dikarunia Roh Kudus untuk menyaksikan kuasa dan nama Allah. Dan itu juga menegaskan bahwa semua orang percaya juga diberi kuasa untuk menyaksikan nama Tuhan Yesus.
Seperti Petrus, kita sebagai orang percaya juga diberi tanggung jawab untuk menyatakan kuasa dalam nama Tuhan Yesus, karena itu kita harus selalu siap untuk membantu mereka yang membutuhkan, dan adalah penting bahwa kita mengajarkan tentang Tuhan Yesus, yang merupakan sumber segala berkat dan penyembuhan yang sesungguhnya.
Kita mungkin diberikan berkat kekayaan, kemampuan fisik, materi, bahkan karunia untuk mendoakan dan menyembuhkan orang tetapi semua itu bukan karena kita bisa tetapi karena Tuhan yang memberi, karena itu wajib bagi kita menyaksikan tentang Tuhan Yesus yang memberi semua itu, sehingga nama Tuhan Yesus yang dimuliakan.
Dari bacaan ini kita belajar dan perlu kita ajarkan kepada anak-anak bagaimana kita harus selalu siap membagikan apa yang kita ketahui tentang Yesus kepada orang lain, di setiap saat dan kesempatan, melalui perkataan juga perbuatan yang baik kepada semua orang.

Ayat Hafalan

Filipi 2:10
Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi

Alat Peraga

Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai


Saturday, July 28, 2018

Cari Apa di Dalam Dunia (Lukas 19:1-10)

Bahan Ajar Sekolah Minggu 29 Juli 2018
Tema: "Cari Apa di Dalam Dunia" (Lukas 19:1-10)
Tujuan:
- Anak-anak tahu ada banyak orang yang kesulitan untuk bertemu Tuhan
- Anak-anak mau datang kepada Tuhan dengan semua keadaan dan kemampuan yang dimilikinya

Pokok Renungan

Cerita tentang Zakoes ini terjadi di kota Yerikho. Sebagaimana cerita yang lalu, ketika memasuki kota Yerikho Tuhan Yesus bertemu dan kemudian menyembuhkan Bartimeus yang buta. Mungkin hal itu kemudian didengar juga oleh Zakheus sehingga ia berusaha untuk bertemu dengan Tuhan Yesus.
Apa yang didengar Zakheus tentang Tuhan Yesus membuat ia sangat berniat untuk melihat Tuhan Yesus. Walaupun punya niat yang kuat, ternyata Zakheus diperhadapkan dengan tantangan yang besar. Dalam cerita digambarkan seperti apa postur tubuh Zakheus, ia adalah seorang yang bertubuh pendek (ayat 3), hal ini membuat ia kesulitan untuk melihat, apalagi harus bertemu dengan Tuhan Yesus yang sedang berada di tengah kerumunan orang-orang yang padat. Karena itu Zakheus berusaha dengan segala kemampuannya untuk sekedar dapat melihat Tuhan Yesus. Untuk itu ia memanjat sebatang pohon ara yang berada di jalan yang sedang dilalui Tuhan Yesus. Mengingat postur tubuhnya yang pendek, mungkin ia juga kesulitan untuk memanjat pohon ara itu, tetapi dengan tekadnya yang kuat ia berhasil melakukannya dan berhasil juga melihat Tuhan Yesus seperti yang diharapkannya.
Niatnya sudah tercapai, tetapi lebih dari apa yang diharapkannya, ternyata Tuhan Yesus menanggapi niat hati Zakheus itu dengan bermaksud menumpang di rumahnya. Ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk dapat lebih jauh mengenal bahkan melayani Tuhan Yesus, yang tentunya menjadi kerinduan yang sangat besar bagi orang-orang yang mengikuti Tuhan Yesus.
Walaupun banyak orang kemudian menanggapi secara sinis tentang Tuhan Yesus yang menginap di rumahnya, Zakheus tidak berkecil hati, bahkan dengan penunh semangat dan sukacita ia mau berbagi dengan orang-orang miskin dan menebus kesalahan yang dilakukan kepada orang-orang.
Apa yang dilakukan Zakheus ini memberikan pelajaran yang berharga kepada kita sebagai pengajar maupun kepada anak-anak.
Di berbagai tempat didunia ini, banyak orang Kristen yang tidak punya kesempatan untuk datang bersekutu atau beribadah kepada Tuhan, mereka selalu dihalang-halangi bahkan ada yang dianiaya bahkan dibunuh karena keinginan mereka untuk memuji nama Tuhan. Sebaliknya di tempat lain di dunia ini dimana, kesempatan untuk beribadah, bersekutu dan menyembah Tuhan juga memberitakan tentang Tuhan tidak dihalangi bahkan diberikan seluas-luasnya, banyak orang Kristen yang tidak memanfaatkannya, ada hal lain yang menghalangi mereka untuk bertemu dengan Tuhan Yesus dan mereka tidak berusaha untuk mencari jalan keluar agar dapat bertemu Tuhan.
Keadaan ini sama dengan apa yang dialami Zakheus ketika ingin bertemu Tuhan Yesus. Ia terhalang oleh banyak orang, saat ini kita yang tidak berusaha mencari Tuhan Yesus sebenarnya juga terhalang dengan kesibukan dan keasyikan kita masing-masing dan kita tidak berusaha untuk mengatasinya atau mencari jalan keluar seperti Zakheus.
Ingatkan kepada anak-anak bahwa mereka juga seperti Zakheus yang ingin bertemu Tuhan Yesus. Seringkali keinginan itu terhalang oleh berbagai hal. Keinginan untuk bertemu Tuhan Yesus melalui sekolah minggu, berdoa maupun beribadat bersama seringkali terhalang oleh keasyikan bermain, menonton atau kemalasan untuk bangun dari tempat tidur. Semua itu harus dicarikan jalan keluar atau dilawan sehingga kita tidak terhalang untuk bertemu Tuhan.
Kelanjutan cerita Zakheus mengajarkan kepada kita juga bahwa jika kita mencari Tuhan, Ia tahu dan Ia mau untuk singgah dan menumpang di hati kita sehingga kita mendapatkan sukacita yang besar karena Tuhan ada dalam kehidupan kita.
Tidak ada alasan untuk tidak datang kepada Tuhan jika kita mau sebagaimana Zakheus yang pendek, ia mau memanjat pohon agar bisa bertemu Tuhan, semua kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita juga adalah kemampuan yang dapat kita pakai untuk bertemu dengan Tuhan.
Rangkaian kejadian yang dialami Zakheus ini mengajarkan kepada kita bahwa sesuatu yang baik berasal dari hati yang baik. Hati yang baik yang mau mencari Tuhan mendatangkan usaha yang gigih juga untuk mendapatkannya, dengan demikian ada jalan keluar menghadapi semua yang menghadang. Dan hati yang baik itu merupakan tempat dimana Tuhan mau menetap, yang darinya akan mendatangkan sukacita senantiasa. Jika ada sukacita di hati akan mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang baik dalam hidupnya. Zakheus yang bersukacita mau membagikan kekayaannya kepada orang-orang miskin dan mengembalikan semua uang yang dicuranginya empat kali lipat.


Ayat Hafalan

Yesaya 55:6
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

Alat Peraga
Gambar Peraga

Aktivitas

Mewarnai
Cari Kata
Maze